KURIKULUM LPTK SEBAGAI ‘RESEP’ MEMBENTUK GURU
Derajat peradaban suatu bangsa selalu dikaitkan dengan kualitas
pendidikan pada bangsa tersebut. Hal ini karena pendidikan memang memegang peran
vital pada pembentukan karakter pribadi-pribadi dalam suatu bangsa. Karakter
pribadi seseorang akan menentukan derajat peradaban
orang tersebut yang pada akhirnya menentukan derajat peradaban suatu bangsa.
Majunya suatu Negara ditentukan oleh majunya pendidikan bangsa pada negara
tersebut.
Begitu strategisnya peran pendidikian pada suatu negara sehingga
konsep, proses dan sistem pendidikan serta implementasinya harus berjalan dengan
kualitas terbaik. Dalam konteks Negara kita Indonesia ketika berbagai
ketertinggalan melanda berbagai aspek kehidupan termasuk terdegradasinya
nilai-nilai moral ‘oknun’ warga negara, maka semua pandangan tertuju pada
pendidikan, ada apa dengan pendidikan kita ?
Kemudian pandangan dan pertanyaan tersebut berlanjut kearah
unsur-unsur dalam penyelenggaraan pendidikan, siapa pelaku utama dalam upaya
‘transform knowledge’ terhadap pribadi-pribadi bangsa ini
? Bagi mereka yang tidak mau tahu tentang kompleksnya penyelenggaraan
pendidikan pada suatu Negara, dengan mudah akan
langsung menunjuk ujung tombak dari implementasi konsep, proses dan sistem
pendidikan itu yaitu guru. Tanpa mempertimbangkan bagaimana proses yang harus
dijalani seseorang agar menjadi guru dan proses yang harus dijalaninya sebagai
seorang guru. Memang kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan ketika misalnya ada
yang beranggapan seperti itu. Karena senyatanya gurulah yang langsung berhadapan
dengan warga sebagai ‘petugas’ pada lembaga formal pendidikan yaitu sekolah yang
merupakan instrumen negara dalam bidang pendidikan.
Tapi sesungguhnya ketika kita objektif dalam pandangan dan memberikan
pertanyaan serta memilih jawaban untuk permasalahn pendidikan maka tidak semudah
kita langung menunjuk guru sebagai yang paling bertanggung jawab. Ada banyak hal
lain termasuk didalamnya pengambil kebijakan, anggaran, sarana fisik maupun non
fisik dan lain-lain yang begitu kompleks dengan berbagai pemasalahannya
masing-masing. Dalam kaitannya dengan hal ini yang penting juga untuk kita
perhatikan adalah peran strategis dari ruh pendidkan itu sendiri yaitu
kurikulum.
Kenapa kurikulum ? karena kurikulum seungguhnya adalah ‘resep’ untuk membuat
produk dari pendidikan. Guru adalah juga produk dari
sebuah proses pendidikan yang menggunakan ‘resep’ kurikulum dalam ‘membuat’nya.
Dalam hal ini ‘dapur’nya adalah LPTK (Lembaga Pendidik dan Tenaga Kependidkan).
Dengan demikian derajat kualitas guru yang dihasilkan sangat tergantung dengan
kurikulum yang diterapkan oleh LPTK itu sendiri. Sehingga ketika ada hal
permasalahan terkait kualitas guru maka sesungguhnya peran strategis
pengembangan kurikulum LPTK (FKIP, IKIP dan STKIP) sebagai elemen proses
pendidikan untuk melahirkan calon guru yang berkualitas patut dipertanyakan.
Lahirnya UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen telah dengan jelas
mengamanatkan bagaimana seharusnya profil guru dengan 4 (empat) kompetensi
utamanya (pedagogik, profesional, sosial dan kepribadian). Belum lagi tuntutan
dan amanat sederet UU dan peraturan serta ketentuan lainnya yang terkait dengan
pendidikan termasuk pendidikan tinggi dimana LPTK menjadi bagian didalamnya.
Sudahkah kurikulum yang dijalankan LPTK saat ini menjawab tuntutan dan amanat
dari berbagai UU, peraturan dan ketentuan tersebut ?
Sehingga menjadi sebuah keniscayaan bagi LPTK untuk me-redesign kurikulum yang
akan diterapkannya dalam rangka ‘resep membuat’ guru.
Pada titik ini sungguh semakin terasa bahwa LPTK memiliki peran sentral dalam
peningkatan kualitas guru. Dan
‘resep’nya adalah kurikulum.
Kurikulum
Begitu banyak literatur terkait definisi tentang apa itu kurikulum, tapi paling tidak kita bisa mengacu pada
satu definisi kurikulum yaitu seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
(UU SPN No. 20/2003)
Definisi tersebut mengandung dua dimensi arti yaitu kurikulum dalam
ruang lingkup yang luas dan kurikulum dalam ruang lingkup yang lebih sempit.
Dalam ruang lingkup yang luas kurikulum diartikan sebagai program pembelajaran
pada suatu jenjang pendidikan. Sedangkan dalam ruang lingkup yang lebih sempit
kurikulum diartikan sebagai program pembelajaran untuk satu mata pelajaran/mata kuliah.
Sehingga untuk konteks pembelajaran terkait matakuliah kurikulum ‘Mata
Pelajaran X’ misalnya pada LPTK pemahamannya adalah bahwa itu kurikulum dalam
ruang lingkup sempit yaitu program pembelajaran untuk satu ‘Mata Pelajaran X’
saja. Tentu sangat berbeda cakupan pembahasannya baik dari segi waktu dan
lain-lain jika dibandingkan dengan misalnya Kurikululum SD, Kurikulum SMP yang
merupakan kurikulum jenjang pendidikan dasar atau kurikulum SMA/SMK/MA yang
merupakan jenjang pendidikan menengah atas apalagi misalnya dbandingkan cakupan
pembahasannya dengan kurikulum Program
Studi Pendidikan Olahraga yang merupakan jenjang S1. Hal ini karena kurikulum
SD, SMP, SMA/SMK/MA, S1, S2 dan S3 itu merupakan program pembelajaran pada suatu
jenjang pendidikan yang dipahami sebagai kurikulum dalam arti ruang lingkup yang
lebih luas.
Baik dalam ruang lingkup yang luas maupun yang sempit kurikulum
merupakan rancangan yang menggambarkan pola organisasi dari
komponen-komponen kurikulum yaitu
tujuan, isi atau materi, proses atau sistem penyampaian, media pembelajaran dan
evaluasi, disertai juga dengan unsur-unsur penunjang
lainnya.
Perkembangan Kurikulum LPTK
Hingga saat ini paling tidak kita bisa mengelompokkan 5 (lima) era
kurikulum LPTK yaitu : (1) era sebelum tahun 1970; (2) era tahun 1970an; (3) era
tahun 1990an; (4) era tahun 2000an; dan (5) yaitu era sekarang yang ditandai dengan beberapa UU, Peraturan dan
Ketentuan terkait LPTK antara lain misalnya Permendikbud tentang Penerapan
Kerangka Kualifikasi Naisonal Indonesia (KKNI) Bidang Pendidikan Tinggi, tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) dan tentang Standar Nasional
Pendidikan Guru (SNPG).
Pada era sebelum tahun 1970 kurikulum LPTK menekankan pada calon guru
profesional Dengan sistem : Concurrent/Terintegrasi yaitu kompetensi akademik kependidikan, bidang
studi & jati diri bangsa Indonesia (MKDU, MKDK, MKPBS, MKPBM) yang meliputi
elemen nasionalisme, elemen pedagogik, elemen ilmu jiwa umum dan ilmu jiwa untuk
mendidik, elemen didaktik metodik, elemen bidang yang diajarkan dan elemen
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL).
Kurikulum LPTK tahun 1970an menekankan pada 5 (lima) rumpun mata
kuliah yaitu Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Mata Kuliah Dasar Kependidikan
(MKDK), Mata Kuliah Penguasaan Bidang Studi (MKPBS), Mata Kuliah Proses Belajar
Mengajar (MKPBM), dan Mata Kuliah Ciri Fakultas (MKCF). Pada era ini pendekatan
kurikulum penekanan nya masih sama dengan kurikulum era
sebelumnya.
Era tahun 1990an kurikulum ditekankan pada topik inti (content based
curriculum, sehingga terkenal dengan Kurikulum Berbasis Isi. Pada era ini
pengelompokan rumpun mata kuliah meliputi Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU), Mata
Kuliah Dasar Kependidikan (MKDK), Mata Kuliah Keahlian (MKK) dan Mata Kuliah Ciri Fakultas
(MKCF).
Memasuki era 2000an kurikulum LPTK mengalami perubahan yang cukup
signifikan ditandai dengan lahirnya UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, PP 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP),
serta UU No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen yang mengamanatkan 4 (empat)
kompetensi guru yaitu (1) pedagogik, (2) profesional, (3) sosial, dan (4)
kepribadian. Pada era ini penekanan kurikulum pada kompetensi yang harus dicapai
sehingga dikenal dengan istilah Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) meliputi
kompetensi utama dan kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Pada KBK di
kenalkan juga istilah Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional mengacu UNESCO
(1997): The Four Pilars of
Education. Rumpun mata kuliah pada KBK terdiri atas Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (MPK), Mata Kuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK),
Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), dan
Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
Kurikulum LPTK era saat sekarang ini dikenal dengan kurikulum
pendidikan tinggi yang bermula awalnya ditandai dengan lahirnya Permendiknas No.
8 tahun 2009 tentang Program Pendidikan Profesi Guru Pra-Jab, PP nomor 66 tahun
2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan, UU nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, PP nomor 32 tahun 2013 tentang Standar Nasional
Pendidikan; Perpres nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia (KKNI), Permendikbud nomor 73 tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) Bidang Pendidikan Tinggi, Permendikbud
nomor 49 tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi dan Permendikbud
tentang Standar Nasional Pendidikan Guru (SNPG). Dengan pengelompokan rumpun
mata kuliah menjadi Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU), Kelompok Mata Kuliah Dasar
Kependidikan (MKDK), Kelompok Mata Kuliah Bidang Keahlian dan Penunjang (MKBK)
yang dapat dijabarkan dengan pemisahan Kelompok Mata Kuliah Pilihan (MKP) dan
Kelompok Mata Kuliah Keterampilan Proses Pembelajaran (MKKP) yang dapat
dijabarkan dengan pemisahan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Pendidikan
(MKPP).
Dengan berbagai regulasi tersebut LPTK harus menyesuaikan
kurikulumnya melaui penyusunan kembali kurikulum yang mengacu pada KKNI, SNPT
dan SNPG. Nilai tambah yang ingin di sematkan pada kurikulum LPTK yang mengacu
pada KKNI, SNPT dan SNPG ini tidak lain adalah pencapaian kualifikasi kompetensi
lulusan sesuai profil guru yang diamanatkan undang-undang sehingga kurikulum
yang diterapkan benar-benar mengarah pada pencapaian visi dan misi baik program
studi maupun institusi.
Berdasarkan perkembangan kurikulum LPTK satu hal yang pasti tidak
berubah bahwa kurikulum LPTK semua era menekankan pada penguasaan kompetensi pedagogik
dan didaktik metodik mata pelajaran yang nantinya akan diajarkan saat menjadi
guru. Kompetensi pedagogik dan didaktik metodik ini merupakan salah satu
kompetensi utama yang harus dicapai oleh mahasiswa calon guru. Pada kurikulum
LPTK yang mengacu KKNI, SNPT dan SNPG mahasiswa harus diberi porsi yang lebih
untuk membekali agar mahasisswa menguasai kompetensi pedagogik dan didaktik
metodik yang dituangkan melalui matakuliah tersendiri yang bersifat khusus bukan
menjadi sempalan sub pokok bahasan pada mata kuliah yang lain.
Bagi Mahasiswa LPTK, misalnya saja untuk rumpun Mata Kuliah Bidang
Keahlian (MKBK), sebagaimana diketahui bahwa selain mahasiswa harus menguasai
keterampilan (skill) bidang keahlian dari mata kuliah tersebut, mahasiswa juga
harus menguasai pedagogik dan didaktik
metodik dalam mengajarkan keterampilan (skill) keahlian dari mata kuliah
tersebut ke murid-muridnya saat menjadi guru nantinya. Hal ini mempertegas bahwa
pentingnya kedudukan mata kuliah pedagogik sebagai dasar kependidikan dan mata kuliah didaktik metodik sebagai bekal
bagi mahasiswa agar menguasai keterampilan proses pembelajaran. Untuk hasil yang
lebih baik sesungguhnya keterampilan (skill) dari setiap mata kuliah pada rumpun MKBK
harus ada mata kuliah didaktik metodiknya, namun hal ini tentu tidak bisa
dilakukan karena menyangkut beban studi yang terbatas yang harus ditempuh
mahasiswa. Oleh karenanya dipilih dan dikelompokkan mata kuliah-mata kuliah
dengan keterampilan (skill)
yang sejenis untuk diberikan mata kuliah didaktik metodiknya. Jadi
ketika mahasiswa belajar misalnya mata kuliah X maka penekanan utamanya adalah
fokus pada penguasaan keterampilan (skill) pada mata kuliah X tersebut.
Sedangkan untuk mahasiswa agar menguasai bagaimana cara mengajarkan keterampilan
(skill) pada mata kuliah X tersebut, melalui mata kuliah didaktik metodik X
yang penekanan utamanya memang fokus pada cara mengajarkan keterampilan (skill) pada mata kuliah X
tersebut. Penguasaan mahasiswa terhadap kompetensi pedagogik dan didaktik
metodik ini dikongkritkan dengan kegiatan magang 1, 2 dan 3 di sekolah-sekolah
sesuai amanat SNPG.
Dengan demikian amanat UU nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
yang menetapkan 4 (empat) kompetensi guru (pedagogik, professional, sosial
dan kepribadian) dapat dibekali LPTK
kepada para mahasiswanya melalui kurikulum yang mengacu KKNI, SNPT dan SNPG.
Desain kurikulum semacam ini merupakan penyelarasan kurikulum program studi S1
Pendidikan dengan kurikulum program Pendidikan Profesi Guru (PPG). Kondisi ini
tentu memudahkan bagi mahasiswa untuk memperoleh sertifikasi guru pada PPG yang
nantinya diikuti.
Implikasi Kurikulum LPTK mengacu KKNI, SNPT dan
SNPG
Kurikulum LPTK yang
mengacu KKNI, SNPT dan SNPG pada implementasinya dalam pembelajaran untuk calon
guru mempunyai implikasi Trickle Down Effect, yang bermakna bahwa pembelajaran
oleh dosen LPTK akan mempunyai dampak yang tersebarluaskan sehingga tugas dosen
menjadi sangat strategis, di samping mendidik, mengajar, menggali potensi
mahasiswa, ia pun bertindak sebagai model rujukan bagi calon guru masa kini dan
masa depan, agar diperoleh keluaran yang kompeten dan
profesional.
Implikasi lain
bahwa struktur kurikulum pendidikan akademik untuk calon guru yang disusun
mengacu KKNI, SNPT dan SNPG telah menempatkan pemajanan awal (early exposure)
bagi mahasiswa calon guru,
yaitu pemberian pengalaman sedini mungkin kepada calon guru dengan
magang atau internship di sekolah secara berjenjang. Dalam konteks ini pedagogi
dan didaktik metodik dipahami sebagai konsep yang merujuk pada dua aspek belajar
yaitu berkaitan dengan apa dan bagaimana peserta didik belajar; dan berkaitan dengan bagaimana (calon) guru sebagai pembelajar
belajar tentang mengajar dan membentuk keahliannya sebagai seorang
profesional
Pada akhirnya
implikasi yang sangat di harapkan adalah bahwa guru yang dihasilkan dari
penerapan kurikulum LPTK mengacu KKNI, SNPT dan SNPG ini mampu bertahan dan
memenangkan kompetisi bidang pendidikan paling tidak di negara kita sendiri
mengingat pada
tahun 2015 ini mulai diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN
(MEA) yang memungkinkan guru-guru yang berasal dari negara-negara ASEAN
bekerja/mengajar di sekolah-sekolah kita begitu juga
sebaliknya.
Harapannya dengan
kualitas guru yang baik kita bisa merasakan berkah demografi negara kita
Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa dalam rentang tahun 2010 – 2045,
Indonesia mendapatkan berkah demografi. Pada tahun 2010 penduduk Indonesia dalam
rentang usia 0-9 tahun mencapai 45.9 juta, sementara usia 11-19 tahun mencapai
43.55 juta. Hal ini berarti dalam rentang tahun 2010-2045 jumlah penduduk
Indonesia dengan usia produktif sangat melimpah.
Merekalah generasi emas yang bakal menjadi generasi penerus bangsa ini yang
akan mengangkat derajat peradaban bangsa ke tingkat
tertinggi dan mengantarkan republik ini menjadi negara maju. Keberhasilam mereka
di masa depan sangat tergantung pada pendidikan saat ini. Mutu Pendidikan sangat
ditentukan oleh guru-guru yang bermutu. Guru-guru yang bermutu sangat ditentukan
oleh proses pendidikan di LPTK. LPTK yang bermutu adalah LPTK dengan kurikulum
bermutu sebagai ‘resep’ dalam membuat dan menghasilkan guru-guru yang bermutu.
Insha Allah. Aamiin.
Oleh :
Edy Mastoni, M.Pd.
Ketua Program Studi Pendidikan Olahraga STKIP Muhammadiyah Bangka
Belitung
Sekretaris Asosiasi Program Studi Pendidkan Olahraga LPTK PTM
se-Indonesia
25 komentar
Teruslah berbagi bro
Info yang bagus
Website yang sangat menginspirasi, teruslah untuk mengembangkanya
Website anda memberi banyak manfaat terhadap perkembangan teknologi
Terima kasih telah berbagi
Saya sangat menyukai website anda dan postingan didalamnya
Postingan anda sangat berguna bagi saya, terima kasih
Create an in depth company arrange for your home based business. Because points improvement, your company strategy may as well; it might actually alter totally. Perform produce a strategy, although, since it provides you with some thing to return in order to should you are not getting achievement in your house company effort
If you are planning a long vacation or just driving to visit family then you may be stuck on the road for several hours. No matter where you are heading there are some essential things you must do before getting into the car. Planning your ride makes everything flow a lot smoother and will make for a successful and hassle free journey.
This is a nice and informative
This is a very good post. Just wonderful. Truly, I am amazed at what informative things
You should write about the model/version on the blog. You can expose it's perfect. Your blog examination should widen your readership.I am really grateful for your blog post. I find a lot of approaches after visiting your post. Great work..looking for affordable and trusted hosting?come and visit
Very rarely do I come across a blog that's both informative and entertaining, and let me tell you, you've hit the nail on the head. Your blog is important; the issue is something that not enough people are talking intelligently about.
must say that overall I am really impressed with this blog. It is easy to see that you are passionate about your writing. If only I had your writing ability I look forward to more updates and will be returning.
definitely a great post. Hats off to you! The information that you have provided is very helpful.
Thank you for another fantastic posting. Where else could anyone get that kind of information in such a perfect way of writing? I have a speech next week, and I was looking for more info ;)
You should write about the model/version on the blog. You can expose it's perfect.
The you have is very useful. The sites you have referred was good. Thanks for sharing...
I really appreciate the kind of topics post here. Thanks for sharing us a great information that is actually helpful. Good day!
This is a very good post. Just wonderful. Truly, I am amazed at what informative things you've told us today. Thanks a million for that.
Thanks for taking the time to discuss this, I feel about it and love learning more on this topic. If possible, as you gain expertise, would you mind updating your blog with more information? It is extremely helpful for me.
I really enjoy simply reading all of your weblogs. Simply wanted to inform you that you have people like me who appreciate your work. Definitely a great post
I’m completely enjoying as of it and that I have you ever bookmarked to ascertain out new stuff you'll post.. Can you also check
Your blog examination should widen your readership.I am really grateful for your blog post. I find a lot of approaches after visiting your post.
I am really grateful for your blog post. I find a lot of approaches after visiting your post.